Panduan komputer blog n Style

24 Januari 2008

Bash™ ++ Powerfull Attack++

Knight VS Assasin


ragnarok

"Dan janganlah kalian melawan yang memang bukan lawan kalian "
Selengkapnya...

Tugas Pak Cipto™

1.

FUNGSINYA :sebagai papan utama untuk menghubungkan semua device dan peripheral seperti : processor, ram, bios, vga card, sound card, dan untuk menghubunkan dengan berbagai hardware lainnya.

kakashi
Bagian-bagian motherboard :
1. slot pci
2. slot agp
3. slot ica
4. slot Ide
5. socket
6. slot one(untuk tipe procesor lama)
7. bus
8. baterai
9. slot power
10. chipset
11. port usb, ps/2, pararel, serial

2. Gambar tersebut merupakan VGA card dan kegunaanya yaitu ntuk memproses segala yang berhubungan dengan grafis atau tampilan. Komponen ini juga menghubungkan antara komputer kita dengan monitor sehingga sinyal


digital gambar bisa diubah menjadi sesuatu yang kita bisa lihat dan pahami. Memakai sebuah komputer yang tidak memiliki kartu VGA ini sama saja dengan memakai komputer dengan menutup mata, dan biasanya komputer tidak akan bisa hidup tanpa adanya kartu VGA ini.


3. Yaitu:

1. Cek kembali apa kabel power sudah tertancap dengan benar
2. Lihat fan sudah berputar atau tidak
3. Lihat lampu indikator pada monitor bila ada kerusakan maka lampu tsb berkedip-kedip atau berwarna orange
4. Terdengar bunyi beep apabila sudah terpasang speaker
5. Tidak muncul tampilan bios seperti biasa
Selengkapnya...

Core 2 duo™

Core 2 duo

Apa Seeh Intel Core 2 Duo dan Intel Core 2 Extreme ?
Gunslinger
Setelah sukses dengan processor dual-core-nya yang bertajuk Intel Core Duo, Intel kembali menghadirkan processor generasi selanjutnya, yaitu Intel Core 2 Duo dan Intel Core 2 Extreme.

Luar biasa memang terobosan yang dibuat oleh Intel. Setelah tak lama sebelumnya meluncurkan processor dual-core-nya, hanya dalam hitungan bulan Intel kembali meluncurkan processor terbaru dengan sebutan Intel Core 2.



Core 2 sendiri adalah generasi ke-8 dari jajaran processor dari Intel yang sudah memakai microprocessor dengan arsitektur x86. Arsitektur tersebut oleh Intel dinamakan dengan Intel Core Microarchitecture, di mana arsitektur tersebut menggantikan arsitektur la
ma dari Intel yang disebut dengan NetBurst sejak tahun 2000 yang lalu. Penggunaan Core 2 ini juga menandai era processor Intel yang baru, di mana brand Intel Pentium yang sudah digunakan sejak tahun 1993 diganti menjadi Intel Core.

Pada desain kali ini Core 2 sangat berbeda dengan NetBurst. Pada NetBurst yang diaplikasikan dalam Pentium 4 dan Pentium D, Intel lebih mengedepankan clock speed yang sangat tinggi. Sedangkan pada arsitektur Core 2 yang baru tersebut, Intel lebih menekankan peningkatan dari fitur-fitur dari CPU tersebut, seperti cache size dan jumlah dari core yang ada dalam processor Core 2. Pihak Intel mengklaim, konsumsi daya dari arsitektur yang baru tersebut hanya memerlukan sangat sedikit daya jika dibandingkan dengan jajaran processor Pentium sebelumnya.

Processor Intel Core 2 mempunyai fitur antara lain EM64T, Virtualization Technology, Execute Disable Bit, dan SSE4. Sedangkan, teknologi terbaru yang diusung adalah LaGrande Technology, Enhanced SpeedStep Technology, dan Intel Active Management Technology (iAMT2).

Core Processor Intel Core 2

Saat kali pertama diluncurkan pada Juli 2006 yang lalu, ada beberapa jenis core processor yang sekaligus dilemparkan ke pasaran oleh pihak Intel. Seperti kebiasaan dari Intel, pembedaan dari beberapa processor didasarkan pada pemberian codenamed pada tiap core processor tersebut.

Berikut adalah beberapa codenamed dari core processor yang terdapat pada produk processor Intel Core 2, tentunya codenamed tersebut mempunyai perbedaan antara satu dengan yang lainnya.
Selengkapnya...

Dual Core™

Dual core


Prosesor “Dual Core”

Poring
KECEPATAN selalu jadi acuan dari sebuah prosesor pada sebuah motherboard. Namun, kepuasan pengguna dan tuntutan kerja yang semakin beragam, kerja prosesor kini dituntut lebih, yaitu melakukan apa yang dinamakan multi- threading. Dalam artian,
selain mempunyai kecepatan yang memadai seperti yang telah terwujud pada single prosessor, prosesor tersebut juga dituntut bekerja dengan berbagai pekerjaan tapi dikerjakan dalam satu waktu secara bersamaan.

Misalnya saat kita melakukan sebuah pekerjaan seperti melakukan aktivitas pengetikan atau sambil menyusun materi untuk presentasi, sementara itu pada aplikasi lainnya kita juga tengah melakukan ripping audio CD ke format lain ataupun nge-burn data pada CDRW, bahkan men-download dari situs internet. Biasanya pada sistem yang menggunakan prosesor single core, kita akan merasakan sejumlah task komputasi yang dilakukan berbarengan oleh sistem, maka akan berlangsung sangat lambat, bahkan bisa menyebabkan sistem mengalami hang.

lord knight
Melihat kebutuhan pengguna komputer pada kerja multi-threading seperti yang digambarkan di atas, kini dua vendor terkemuka yaitu Intel dan AMD sudah mengatisipasinya dengan meluncurkan prosesor dengan kerja ganda yaitu processor dual core atau bahkan untuk yang akan datang bisa multi core. Pada sistem yang menggunakan prosesor dual core ini, task komputasi yang dilakukan sistem akan tetap berlangsung normal.

Pada prosesor dual core ini akan terjadi pengabungan dua prosesor beserta cache, namun dalam satu kemasan chip atau integrated circuit (IC). Keuntungan dual core terutama pada cache coherency. Dengan dual core, komunikasi antara kedua die dapat dilakukan pada clock rate yang lebih tinggi dibandingkan jika memanfaatkan bus di luar chip.

Namun, di balik kelebihannnya tersebut, dual core bukan tanpa kekurangan. Di antara kekurangan itu misalnya membutuhkan operating system (OS) yang mampu mengoptimalkan kinerjanya. Setidaknya kemampuan OS untuk mengoptimalkan SMP (symmetric multi-processing). Selain itu, dibutuhkan juga aplikasi yang sudah mendukung pengoptimalan prosesor ini.

Secara teknis pun dapat dikatakan, dual core sebenarnya tidak akan membuat detak komputer (clock speed) jadi lebih cepat daripada prosesor single core yang mempunyai clock speed tinggi. Dual core hanya akan meningkatkan operasional pengguna PC saja.

Hal ini disebabkan karena drag yang terjadi akibat resource yang dibagi untuk dua core pada prosesor tersebut. Selain itu, masih ada masalah lisensi untuk beberapa software dan sistem operasi. Terutama untuk kebutuhan perusahaan. Lalu akankah PC dengan dual core processor ini akan terhitung sebagai PC dengan multi processor? Ataukah masih dapat menggunakan lisensi single processor?.

AMD dan Intel

Gunslinger
Bicara prosesor, tentu tak bisa dilepaskan dari adanya perang pasar AMD dan Intel. Perseteruan tersebut rupanya bakal terus berlanjut tidak hanya di katagori single core processor, tapi juga di kelas dual core. Bahkan mungkin bakal berlanjut di prosesor masa depan yaitu multi core. Sebenarnya, sebelum kedua perusahaan ini ramai-ramai meluncurkan prosesor dual core-nya, IBM lebih dahulu memproduksi dual core CPU, yaitu IBM POWER4. Namun, para pengguna komputer di tanah air--untuk urusan prosesor--lebih akrab dengan nama yang dikeluarkan oleh Intel dan AMD.

Prosesor ”dual core” AMD

Untuk prosesor berbasis deskstop pada model dual core ini, AMD pertama kali meluncurkan prosesor dengan nama Athlon 64 X2. Dengan masing-masing core diperkuat 64K L1 intruction cache dan 64 K L1 data cache.

Untuk komunikasi kedua core AMD X2 tersebut akan berkomunikasi secara langsung melalui system request queue dan crossbar yang akan menghubungkannya dengan onchip memory controller dan Hyper-Transport I/O. Dengan desain arsitektur seperti ini, lebih memungkinkan kedua prosesor pada masing-masing core dapat secara optimal memanfaatkan resource yang tersedia. Tanpa terhambat oleh batasan, seperti katakanlah sistem bus. Ini juga akan memperkecil latency karena semua yang disebut tadi masih terletak dalam satu chip.

Varian dari jajaran AMD Athlon 64 X2 tersebut antara lain Athlon 64 X2 4200+ (2,2GHz) dengan L2 cache 512KB; Athlon 64 X2 4400+ (2,2GHz) dengan L2 cache 1024KB; Athlon 64 X2 4600+ (2,4 GHz) dengan L2 cache 512KB dan X2 4800+ (2,4 Ghz). Perbedaan dari masing-masing varian, selain pada clock speed, juga pada ukuran L2 cache yang tersedia.

Sedangkan untuk dual core yang diperuntukkan untuk server baru-baru ini AMD mengeluarkan tiga model prosesor dual core Opteron ke pasaran. Tiga varian terbaru dari AMD itu adalah model 885, yang dirancang hingga 8 jalur dan 16 server enterprise. Model 285 digunakan untuk 2 jalur serta 4 workstation dan server. Sedangkan untuk model 185, digunakan untuk 1 jalur, 2 server dan workstation.

Prosesor “dual core” Intel

Prosesor dual core dari Intel untuk desktop diluncurkan dengan nama kode Smithfield yang memiliki kecepatan 3.2 GHz dengan masing-masing core dilengkapi dengan L2 cache sebesar 1 MB. Chip yang dinamai Pentium D tersebut memiliki kecepatan clock jauh lebih rendah dari CPU core tunggal 3.8 GHz, seperti seri 570 dan 670.

Untuk itu, pada Intel Pentium D juga dilakukan peningkatan branch prediction unit. Dengan memperbaiki kinerja branch prediction unit, akan membuat prosesor dapat bekerja secara optimal dan memperkecil kemungkinan kesalahan.

Fungsi hyper-threading tidak ditinggalkan begitu saja untuk prosesor Smithfield ini. Namun, ini hanya akan tersedia untuk prosesor desktop versi high end dari Intel dan tidak akan menemukannya pada setiap prosesor Smithfield, yakni Intel Pentium D 840 (3,2 GHz), Intel Pentium D 830 (3,0 GHz), dan 820 (2,8 GHz).

Tidak hanya itu, untuk pemakai desktop client sebagai penerusnya, Intel memperkenalkan prosesor dual core dengan kode Presler dengan total cache 4 MB yang masing-masing core memiliki cache L22 MB. Rencananya prosesor ini diproduksi dengan teknologi proses 65nm.

Untuk komputer yang berbasis server DP (dual processing) Intel bakal meluncurkan dua tipe terbarunya yang merupakan penerus dari prosesor Intel Xeon, yaitu prosesor dual core dengan kode Dempsey dan Sossaman dengan masing-masing cache L22 MB independent.
Melihat kemampuan dan kebutuhan dari pengguna komputer, maka prosesor dual core bakal jadi prosesor pilihan pada tahun 2006 ini, sekaligus menyongsong prosesor multi core. (Herni Andriani)
Selengkapnya...

Igos Nusantara

Install IGOS Nusantara

Langkah Menginstalasi IGOS
from web : www.pikiran-rakyat.com/cetak/2006/122006/07/cakrawala/lainnya05.htm

MENGINSTALASI IGOS Nusantara, tidak jauh berbeda dengan menginstalasi program lain. Jika mau mencoba, Kementerian Ristek berjanji menyediakan CD-nya secara gratis. Untuk memulai instalasi IGOS Nusantara, minimum spesifikasi perangkat keras yang dibutuhkan yaitu:



- Processor Intel Pentium Class (Optimum paa Pentium 4 CPUs) atau AMD 64 Processors (Athlon64 dan Opteron) atau Minimum CPU Power PC G3/Power4.

- Minimum RAM untuk Text mode: 100MB.
- Minimum RAM untuk Graphical mode: 192 MB (rekomendasi 256 MB).
- Kapasitas hardisk minimum 3 GB.

1. Memulai instalasi

Untuk memulai instalasi IGOS Nusantara, boot komputer dari media boot (CD, DVD, USH, hard disk atau jaringan) di mana komputer dapat mendukung tipe boot tersebut. Jika instalasi dilakukan dari CD, pilih CD-ROM sebagai prioritas pertama boot. Setelah itu masukkan CD instalasi ke CD ROM, lalu booting ulang komputer. Setelah muncul tampilan pembuka, untuk meng-install dalam mode grafik, tekan "Enter". Jika ingin memilih mode text, ketik linux lalu tekan "Enter". Sebelum memulai instalasi, komputer akan memeriksa kondisi media CD instalasi. Anda bisa melewatinya dengan menekan skip untuk menuju proses selanjutnya.

2. Pemilihan bahasa

Halaman selanjutnya adalah pemilihan bahasa. Default bahasa yang digunakan adalah bahasa Inggris (English). Setelah memilih, tekan "Next".

3. Pemilihan “keyboard”

Pada halaman selanjutnya, Anda akan diminta untuk memilih tipe keyboard. Tipe yang biasa digunakan di Indonesia adalah US English. Tekan "Next" untuk menuju halaman selanjutnya.

4. Partisi “hard disk”

Tahap berikutnya adalah membuat partisi pada harddisk. Terdapat empat pilihan, yaitu:

- Remove all partitions on selecter drives and create default layout.
- Remove Linux partitions on selecter drives and create default layout.
- Use free space on selected drives and create default layout.
- Create custom layout.

5. "Boot loader"

Jika Anda mempunyai sistem operasi lebih dari satu, Anda harus memilih sistem operasi mana yang akan langsung digunakan saat komputer booting. Jika ingin dilakukan secara otomatis, berikan checklist pada kotak yang ada di kolom default.

6. Konfigurasi jaringan

Halaman konfigurasi jaringan hanya akan ditemui jika sistem mendeteksi adanya kartu jaringan pada komputer Anda. Anda bisa mengaturnya sesuai dengan konfigurasi jaringan yang Anda miliki. Biasanya sistem akan secara otomatis mendeteksi device jaringan yang ada. Banyak jaringan yang mempunyai layanan DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) yang secara otomatis mendukung sistem yang terhubung dengan data konfigurasi. Secara default, IGOS Nusantara akan mengaktifkan semua antarmuka jaringan pada komputer Anda dan mengaturnya untuk menggunakan DHCP.

7. Pemilihan zona waktu

Pada halaman ini, akan ditentukan zona waktu yang sesuai dengan lokasi. Untuk memilihnya tinggal mengarahkan mouse ke peta dan memilih titik kuning yang melambangkan kota yang terdekat degan lokasi, Jakarta untuk WIB, Makasar untuk Wita, dan Jayapura untuk WIT.

8. Kata kunci "root"

Setiap sistem Linux mempunyai account root yang merupakan super user atau administrator sistem. Sebagai administrator sistem, Anda mempunyai akses tidak terbatas untuk mengonfigurasi atau memodifikasi sistem, dalam hal ini menggunakan account root. Sebaiknya hindari penggunaan account root untuk keperluan umum untuk meminimalkan kemungkinan kerusakan sistem.

9. Pilihan instalasi

Pada halaman ini dapat dipilih tipe instalasi yang sesuai dengan kebutuhan. Ada tiga pilihan yang tersedia yaitu:

- Office dan Productivity, tipe instalasi berisi paket-paket software umum untuk keperluan perkantoran dan administrasi.

- Software Development, pada tipe instalasi ini paket-paket yang berguna untuk kegiatan pemrograman software.
- Web Server, tipe ini merupakan tipe khusus digunakan untuk keperluan server pada jaringan.

10. Proses instalasi

Setelah melakukan pemilihan paket instalasi, proses instalasi akan segera dimulai. Lamanya proses instalasi tergantung dari banyaknya paket instalasi yang akan di-install dan kemampuan komputer yang Anda instalasi. Tekan "Next" untuk memulai meng-install paket instalasi.

11. Konfigurasi pascainstalasi

Setelah selesai instalasi komputer akan meminta Anda melakukan boot ulang. Pastikan CD instalasi sudah dikeluarkan dari CD-ROM drive. Setelah masuk ke sistem, Anda akan menemui beberapa pengaturan sebelum sistem benar-benar dijalankan, yaitu perjanjian lisensi, keamanan jaringan, Elinux, tanggal dan waktu, tampilan, pengguna sistem, dan kartu suara.

Setelah konfigurasi pascainstalasi selesai, muncul halaman login. Masukkan nama pengguna dan kata kunci yang telah dibuat. Pertama masukkan nama pengguna lalu tekan "Enter". Selanjutnya, masukkan kata kunci dan tekan "Enter". Jika keduanya sesuai, Anda akan masuk ke layar desktop X-Windows.

Pada login form ini ditekankan memilih language atau pemilihan bahasa dengan menggunakan bahasa Indonesia untuk memudahkan penggunaan aplikasi desktop IGOS Nusantara. (Ipe/"PR"/Sumber Panduan Instalasi IGOS Nusantara)***
Selengkapnya...

Tugas : Menginstall Windows XP



1. Masukkan Cd windows XP
2. Pada menu bios pilih booting lewat CD rom
3. Tunggu beberapa saat sampai muncul : Windows Setup
4. Akan muncul Windows Xp proffesional setup, klik enter tunggu beberapa saat alan muncul license agreemen jika setuju klik F8
5. Setelah itu akan muncul partiton setup, lalu pilih sesuai yang anda butuhkan
6. Setelah itu akan muncul format setup, lalu tunggu sampai proses selesai dan komputer akan otomatis me-reboot
7. Tunggu beberapa saat sampai muncul tampilan windows XP, lalu akan muncul Windows Xp Proffesional setup : Regional and Language setting klik next tuliskan nama dan organisasi anda, klik next ketikkan license product key (kode lisensi) klik next lalu tuliskan nama komputer anda dan password bila perlu, klik next lalu isikan date and language setting
8. Untuk selanjutnya anda tinggal menunggu sampai proses selesai Selengkapnya...

17 Januari 2008

- WELCOME  - Selengkapnya...